Hot Article

Anime Evangelion Dari Sudut Pandang Menurut Islam

Anime Evangelion Dari Sudut Pandang Menurut Islam

Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang topik yang berjudul
Ajaran Islam Di Dalam Anime Spy X Family Yor Forger serta satu lagi
topik yang berjudul Ajaran Islam Di Dalam Anime Spy X Family part 2. Nah
pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang topik yang berjudul
Belajar dari anime Attack On Titan tentang larangan melampaui batas.
Oke tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita kupas artikelnya.

Anime Islam Terbaru

Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabar kalian? semoga masih diberi
kesehatan, kesempatan dan keceriaan, sehingga masih bisa menikmati
suguhan video artikel-artikel berkualitas tentang anime Islam dari
channel egagology.Dan jangan lupa juga untuk like, subscribe dan share
video dari kami ke grup chatting komunitas kalian agar channel ini bisa
menjadi wadah berkumpulnya para weeaboo-weeaboo barokah di seluruh
dunia.
 

Sudah cukup lama sebenarnya saya ingin membahas satu
judul anime satu ini. Namun apa daya, anime-anime baru yang sedang hype
terus bermunculan di setiap season sehingga otomatis membuat pembahasan
ini harus ditunda beberapa kali.
Yap, anime Evangelion Genesis memang
adalah salah satu anime legend yang mau tidak mau harus kita akui cukup
mengubah  tren cara penceritaan anime yang awalnya hanya ditujukan
untuk tujuan menghibur dengan cerita-cerita yang cukup ringan dan
sederhana, berubah menjadi sebuah fiksi gelap syarat akan berbagai macam
filsafat berat di dalamnya.
Karena itulah, anime ini cukup layak untuk dibahas secara mendalam pada pembahasan kali ini.
Dan, seperti biasa hari ini kita masih akan membahas  pembahasan tentang anime menurut sudut pandang Islam.
Sedangkan
review lengkap dari anime ini akan kita bahas di video terpisah. Dan
untuk anime Evangelion ini, bisa dikatakan cukup banyak pesan dan amanat
yang bisa kita petik untuk kehidupan kita sehari-hari.
Salah satunya
adalah tentang masalah takdir yang beberapa kali di mention di dalam
anime ini. Ya, mungkin bagi kalian yang telah menonton anime ini dari
awal cukup familiar dengan istilah takdir, karena kata ini cukup sering
disebutkan di dalam anime ini, terutama di bagian awal-awal anime.
Misalnya
seperti adegan di mana ketika Shinji direkrut menjadi pilot dari Eva.
Gendo Ikari sang ayah dari Shinji sekaligus juga pemimpin dari
organisasi Nerv yang memilih Shinji menjadi pilot dari Evangelion Eva
001 beberapa kali menyebutkan bahwa Shinji ditakdirkan untuk menjadi
pilot dari Eva tersebut. Walaupun Shinji masih bisa dikategorikan
sebagai anak di bawah umur.

Kenapa Pilot Eva adalah anak-anak?

Ya, hingga saat ini saya sendiri
belum mengetahui pasti kenapa sang karakter utama dari anime ini dan
juga beberapa heroin seperti misalnya Rei Ayanami, Asuka dan lainnya
harus menjalani takdir sebagai seorang pilot Eva dan menjalankan misi
memerangi para Angle yang menyerang bumi. Selain itu saya juga belum
tidak mengetahui kenapa para pilot-pilot EVA semuanya rata-rata masih
berumur belasan tahun atau bisa dikatakan masih di bawah umur.
Mungkin
bisa jadi hal ini berkaitan karena adanya jiwa yang ditanamkan di dalam
tubuh para EVA sehingga memerlukan sinkronisasi antara jiwa tersebut
dengan para pilot yang mengemudikannya.
Namun jika kita bisa menilai
apa yang dilakukan oleh organisasi Nerv terhadap anak-anak pengemudi EVA
tersebut jelas bisa dikatakan sebagai sebuah kebiadaban dan termasuk
tindakan mengeksploitasi anak. Selain itu, memaksa anak-anak yang baru
memasuki masa baligh untuk ikut dalam peperangan, sudah sangat jelas
adalah sebuah kejahatan perang. Karena, anak-anak tidak seharusnya
diberi beban dan melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh orang dewasa
seperti halnya terlibat dalam peperangan.
Selain resiko adanya
korban peperangan, melibatkan anak-anak dalam peperangan juga dapat
mempengaruhi mental dan kebahagiaan anak yang seharusnya masih memasuki
masa-masa bermain dan bersenang-senang.
Hal ini seperti yang terjadi
pada diri Shinji di dalam anime Evangelion. Ia harus bolak balik masuk
meja perawatan akibat perang, ia juga tidak terlalu memiliki banyak
teman. Dan ia juga menjadi remaja yang rendah diri karena merasa dirinya
gagal.
 

Perasaan Shinji Ikari

Dan bahkan di awal-awal dari anime ini sendiri kita bisa
menyaksikan bagaimana keputus asaanya Shinji karena dipaksa oleh ayahnya
sendiri agar mau menjadi pilot EVA 001. Ayahnya pun bahkan harus
menekan mentalnya dengan memperlihatkan Ayanami Rei yang terluka parah
di hadapan matanya. Lalu Ayanami Rei tersebut diperintahkan oleh ayahnya
Shinji agar mau menaiki EVA 00. Dan setelah itu Ayanami Rei pun
menuruti perintah tersebut. Karena menyaksikan hal tersebut lah membuat
Shinji akhirnya mau menaiki EVA 001 karena ia malu melihat Ayanami Rei,
yang meskipun terluka parah, namun ia tetap bersedia berperang melawan
para Angel.
Ya, memang bisa dikatakan di dalam anime ini kita bisa
merasakan bagaimana tanggung jawab yang harus diemban oleh para
pilot-pilot EVA ini. Bukan hanya di paksa harus mengikuti peperangan,
Shinji dan 3 anak lainnya pun dibebankan tanggung jawab menyelamatkan
umat manusia di seluruh dunia dari serangan alien yang disebut Angel.

Kita
juga seolah bisa merasakan bagaimana perasaan mereka, karena bukan
hanya di paksa harus mengikuti peperangan, Shinji dan 3 anak lainnya
yang merupakan para pilot-pilot Eva ini dibebankan tanggung jawab
menyelamatkan umat manusia di seluruh dunia dari serangan alien yang
disebut Angel.
Ya, jika kita merujuk pada ajaran Islam, pemaksaan
kehendak terhadap anak dengan mengatakannya hal tersebut sebagai takdir
demi tujuan pribadinya adalah sebuah kesalahan besar. Apalagi yang
memaksa itu adalah orang tua mereka sendiri dan sang anak juga sudah
memasuki masa remaja.
Sebagai orang tua yang telah memiliki anak yang
telah berusia remaja, seharusnya ia juga perlu menanyakan pendapat dari
sang anak atas suatu permasalahan yang menyangkut tentang diri si anak.
Hal ini seperti apa yang dicontohkan di dalam sejarah Nabi Ibrahim AS
kepada anaknya sendiri yaitu Nabi Ismail AS ketika ia mau menyembelih
Nabi Ismail AS pada peristiwa sejarah Idul Adha. Dalam sejarah tersebut,
Nabi Ibrahim terlebih dahulu bertanya kepada Nabi Ismail AS dengan
sebuah kalimat sederhana yaitu "maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu."
seperti yang tercatat juga di dalam salah satu ayat Al Qur'an.
Begitulah,
cara Nabi Ibrahim mencontohkan kepada kita bagaimana seharusnya menjadi
orang tua yang baik bagi anak-anak yang memasuki usia remaja.

Selain
memaksakan kehendak, apa yang dilakukan oleh Ikari Gendo kepada Shinji
yaitu berbohong kepadanya juga sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Ya
selayaknya sebagai orang tua harusnya mereka tidak berbohong kepada
anak dan senantiasa jujur walaupun pahit, meskipun itu kepada anaknya
sendiri. Karena, dari semua hal itu, anak bisa menilai bahwa orang
tuanya adalah orang tua yang layak untuk dihormati dan dipatuhi karena
kejujurannya.
Dan kembali lagi berbicara tentang takdir yang beberapa
kali di mention di dalam anime ini. Di dalam Islam sendiri kita
mengenal istilah yang namanya Qada dan Qadar. Qadha adalah ketetapan
Allah yang tidak bisa diubah oleh tangan manusia seperti misalnya
ketetapan tentang kematian, jodoh dan rezeki. Sedangkan Qadar bisa
diubah dengan tangan manusia, misalnya seperti nasib menjadi miskin
kaya, baik buruk dan lain sebagainya.
So, jika kita mengambil
relevansinya antara kasus Shinji di dalam anime Evangelion ini dengan
permasalahan tentang Qadha dan Qadar di dalam ajaran Islam. Apakah
Shinji menjadi pilot EVA adalah sebuah takdir? Kalau takdir yang
dimaksud adalah Qadar yang bisa diubah oleh tangan manusia, maka itu
bisa dikatakan benar. Namun, jika takdir yang dimaksud adalah Qadha
alias takdir yang tidak bisa diubah sama sekali oleh tangan manusia atau
bahkan mungkin dikatakan bahwa tujuan Shinji hidup adalah menjadi pilot
EVA. Maka, hal itu sangat jelas bisa dikatakan salah.  Shinji dipaksa
menjadi pilot Eva adalah bukan karena takdir yang digariskan kepadanya,
melainkan karena pilihannya sendiri menerima dengan sadar untuk menjadi
pilot EVA.

Kesalahan Gendo Ikari

Lalu, perbuatan ayahnya Shinji yaitu Gendo Ikari yang
diceritakan memaksa Shinji untuk mau menjadi pilot EVA 001 juga adalah
karena keinginannya sendiri, bukan karena takdir Qadha yang digariskan
oleh Allah SWT.
Sehingga, bisa dikatakan apa yang diperbuat oleh
Gendo Ikari sang ayah dari Shinji Ikari adalah sebuah kehendaknya
sendiri dan menurut ajaran Islam, tindakannya memaksa anaknya sendiri
terlibat dalam peperangan tanpa memberitahukan kebenaran pasti dari
peperangan tersebut dan juga tidak menanyakan pendapat pribadi dari
anaknya serta tindakannya mengeksploitasi anak-anak dalam peperangan
adalah bisa dikatakan sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam. Selain
beberapa poin-poin alasan yang telah saya sebutkan di atas, satu poin
terakhir yang harus saya katakan adalah mengapa tindakan-tindakan Gendo
Ikari tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Karena di dalam sejarah
Islam kita tidak pernah menemukan yang namanya pelibatan anak-anak
dalam setiap peperangan yang pernah dilakukan oleh umat Islam.
Bahkan
di dalam beberapa hadist pun, banyak kisah yang menceritakan bahwa
Rasulullah SAW sangat melarang anak-anak untuk ikut dalam peperangan.
Bahkan di dalam salah satu peraturan berperang di dalam Islam pun di
katakan dengan tegas bahwa kita dilarang membunuh anak-anak,dan
perempuan kecuali mereka ikut memerangi kita dan semata-mata untuk
membela diri.
Karena itulah, jika kira merujuk pada hukum dan ajaran
Islam, apa yang dilakukan oleh Gendo Ikari menyeret dan memaksa Shinji
anaknya sendiri untuk menjadi pilot EVA guna memerangi para Angel yang
menyerang dunia manusia adalah termasuk perbuatan zalim dan durhaka
kepada anak dan dihukumi sebagai perbuatan dosa.

Penutup

Oke, mungkin
sekian dulu pembahasan kita hari ini tentang anime Evangelion, khususnya
tentang karakter Gendo Ikari dan Shinji Ikari. Dan mungkin di
kesempatan selanjutnya kita masih akan membahas tentang anime Evangelion
ini. So, karena itu jangan lupa subscribe dan juga follow IG kami di
@egagology. Dan sampai jumpa di video selanjutnya


Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang topik yang berjudul
Ajaran Islam Di Dalam Anime Spy X Family Yor Forger s1erta satu lagi
topik yang berjudul Ajaran Islam Di Dalam Anime Spy X Family part 2. Nah
pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang topik yang berjudul
Belajar dari anime Attack On Titan tentang larangan melampaui batas.
Oke tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita kupas artikelnya.

Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabar kalian? semoga masih diberi
kesehatan, kesempatan dan keceriaan, sehingga masih bisa menikmati
suguhan video artikel-artikel berkualitas tentang anime Islam dari
channel egagology.Dan jangan lupa juga untuk like, subscribe dan share
video dari kami ke grup chatting komunitas kalian agar channel ini bisa
menjadi wadah berkumpulnya para weeaboo-weeaboo barokah di seluruh
dunia.
 

Sudah cukup lama sebenarnya saya ingin membahas satu
judul anime satu ini. Namun apa daya, anime-anime baru yang sedang hype
terus bermunculan di setiap season sehingga otomatis membuat pembahasan
ini harus ditunda beberapa kali.
Yap, anime Evangelion Genesis memang
adalah salah satu anime legend yang mau tidak mau harus kita akui cukup
mengubah  tren cara penceritaan anime yang awalnya hanya ditujukan
untuk tujuan menghibur dengan cerita-cerita yang cukup ringan dan
sederhana, berubah menjadi sebuah fiksi gelap syarat akan berbagai macam
filsafat berat di dalamnya.
Karena itulah, anime ini cukup layak untuk dibahas secara mendalam pada pembahasan kali ini.
Dan, seperti biasa hari ini kita masih akan membahas  pembahasan tentang anime menurut sudut pandang Islam.
Sedangkan
review lengkap dari anime ini akan kita bahas di video terpisah. Dan
untuk anime Evangelion ini, bisa dikatakan cukup banyak pesan dan amanat
yang bisa kita petik untuk kehidupan kita sehari-hari.
Salah satunya
adalah tentang masalah takdir yang beberapa kali di mention di dalam
anime ini. Ya, mungkin bagi kalian yang telah menonton anime ini dari
awal cukup familiar dengan istilah takdir, karena kata ini cukup sering
disebutkan di dalam anime ini, terutama di bagian awal-awal anime.
Misalnya
seperti adegan di mana ketika Shinji direkrut menjadi pilot dari Eva.
Gendo Ikari sang ayah dari Shinji sekaligus juga pemimpin dari
organisasi Nerv yang memilih Shinji menjadi pilot dari Evangelion Eva
001 beberapa kali menyebutkan bahwa Shinji ditakdirkan untuk menjadi
pilot dari Eva tersebut. Walaupun Shinji masih bisa dikategorikan
sebagai anak di bawah umur.

Ya, hingga saat ini saya sendiri
belum mengetahui pasti kenapa sang karakter utama dari anime ini dan
juga beberapa heroin seperti misalnya Rei Ayanami, Asuka dan lainnya
harus menjalani takdir sebagai seorang pilot Eva dan menjalankan misi
memerangi para Angle yang menyerang bumi. Selain itu saya juga belum
tidak mengetahui kenapa para pilot-pilot EVA semuanya rata-rata masih
berumur belasan tahun atau bisa dikatakan masih di bawah umur.
Mungkin
bisa jadi hal ini berkaitan karena adanya jiwa yang ditanamkan di dalam
tubuh para EVA sehingga memerlukan sinkronisasi antara jiwa tersebut
dengan para pilot yang mengemudikannya.
Namun jika kita bisa menilai
apa yang dilakukan oleh organisasi Nerv terhadap anak-anak pengemudi EVA
tersebut jelas bisa dikatakan sebagai sebuah kebiadaban dan termasuk
tindakan mengeksploitasi anak. Selain itu, memaksa anak-anak yang baru
memasuki masa baligh untuk ikut dalam peperangan, sudah sangat jelas
adalah sebuah kejahatan perang. Karena, anak-anak tidak seharusnya
diberi beban dan melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh orang dewasa
seperti halnya terlibat dalam peperangan.
Selain resiko adanya
korban peperangan, melibatkan anak-anak dalam peperangan juga dapat
mempengaruhi mental dan kebahagiaan anak yang seharusnya masih memasuki
masa-masa bermain dan bersenang-senang.
Hal ini seperti yang terjadi
pada diri Shinji di dalam anime Evangelion. Ia harus bolak balik masuk
meja perawatan akibat perang, ia juga tidak terlalu memiliki banyak
teman. Dan ia juga menjadi remaja yang rendah diri karena merasa dirinya
gagal.
Dan bahkan di awal-awal dari anime ini sendiri kita bisa
menyaksikan bagaimana keputus asaanya Shinji karena dipaksa oleh ayahnya
sendiri agar mau menjadi pilot EVA 001. Ayahnya pun bahkan harus
menekan mentalnya dengan memperlihatkan Ayanami Rei yang terluka parah
di hadapan matanya. Lalu Ayanami Rei tersebut diperintahkan oleh ayahnya
Shinji agar mau menaiki EVA 00. Dan setelah itu Ayanami Rei pun
menuruti perintah tersebut. Karena menyaksikan hal tersebut lah membuat
Shinji akhirnya mau menaiki EVA 001 karena ia malu melihat Ayanami Rei,
yang meskipun terluka parah, namun ia tetap bersedia berperang melawan
para Angel.
Ya, memang bisa dikatakan di dalam anime ini kita bisa
merasakan bagaimana tanggung jawab yang harus diemban oleh para
pilot-pilot EVA ini. Bukan hanya di paksa harus mengikuti peperangan,
Shinji dan 3 anak lainnya pun dibebankan tanggung jawab menyelamatkan
umat manusia di seluruh dunia dari serangan alien yang disebut Angel.

Kita
juga seolah bisa merasakan bagaimana perasaan mereka, karena bukan
hanya di paksa harus mengikuti peperangan, Shinji dan 3 anak lainnya
yang merupakan para pilot-pilot Eva ini dibebankan tanggung jawab
menyelamatkan umat manusia di seluruh dunia dari serangan alien yang
disebut Angel.
Ya, jika kita merujuk pada ajaran Islam, pemaksaan
kehendak terhadap anak dengan mengatakannya hal tersebut sebagai takdir
demi tujuan pribadinya adalah sebuah kesalahan besar. Apalagi yang
memaksa itu adalah orang tua mereka sendiri dan sang anak juga sudah
memasuki masa remaja.
Sebagai orang tua yang telah memiliki anak yang
telah berusia remaja, seharusnya ia juga perlu menanyakan pendapat dari
sang anak atas suatu permasalahan yang menyangkut tentang diri si anak.
Hal ini seperti apa yang dicontohkan di dalam sejarah Nabi Ibrahim AS
kepada anaknya sendiri yaitu Nabi Ismail AS ketika ia mau menyembelih
Nabi Ismail AS pada peristiwa sejarah Idul Adha. Dalam sejarah tersebut,
Nabi Ibrahim terlebih dahulu bertanya kepada Nabi Ismail AS dengan
sebuah kalimat sederhana yaitu "maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu."
seperti yang tercatat juga di dalam salah satu ayat Al Qur'an.
Begitulah,
cara Nabi Ibrahim mencontohkan kepada kita bagaimana seharusnya menjadi
orang tua yang baik bagi anak-anak yang memasuki usia remaja.

Selain
memaksakan kehendak, apa yang dilakukan oleh Ikari Gendo kepada Shinji
yaitu berbohong kepadanya juga sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Ya
selayaknya sebagai orang tua harusnya mereka tidak berbohong kepada
anak dan senantiasa jujur walaupun pahit, meskipun itu kepada anaknya
sendiri. Karena, dari semua hal itu, anak bisa menilai bahwa orang
tuanya adalah orang tua yang layak untuk dihormati dan dipatuhi karena
kejujurannya.
Dan kembali lagi berbicara tentang takdir yang beberapa
kali di mention di dalam anime ini. Di dalam Islam sendiri kita
mengenal istilah yang namanya Qada dan Qadar. Qadha adalah ketetapan
Allah yang tidak bisa diubah oleh tangan manusia seperti misalnya
ketetapan tentang kematian, jodoh dan rezeki. Sedangkan Qadar bisa
diubah dengan tangan manusia, misalnya seperti nasib menjadi miskin
kaya, baik buruk dan lain sebagainya.
So, jika kita mengambil
relevansinya antara kasus Shinji di dalam anime Evangelion ini dengan
permasalahan tentang Qadha dan Qadar di dalam ajaran Islam. Apakah
Shinji menjadi pilot EVA adalah sebuah takdir? Kalau takdir yang
dimaksud adalah Qadar yang bisa diubah oleh tangan manusia, maka itu
bisa dikatakan benar. Namun, jika takdir yang dimaksud adalah Qadha
alias takdir yang tidak bisa diubah sama sekali oleh tangan manusia atau
bahkan mungkin dikatakan bahwa tujuan Shinji hidup adalah menjadi pilot
EVA. Maka, hal itu sangat jelas bisa dikatakan salah.  Shinji dipaksa
menjadi pilot Eva adalah bukan karena takdir yang digariskan kepadanya,
melainkan karena pilihannya sendiri menerima dengan sadar untuk menjadi
pilot EVA.
Lalu, perbuatan ayahnya Shinji yaitu Gendo Ikari yang
diceritakan memaksa Shinji untuk mau menjadi pilot EVA 001 juga adalah
karena keinginannya sendiri, bukan karena takdir Qadha yang digariskan
oleh Allah SWT.
Sehingga, bisa dikatakan apa yang diperbuat oleh
Gendo Ikari sang ayah dari Shinji Ikari adalah sebuah kehendaknya
sendiri dan menurut ajaran Islam, tindakannya memaksa anaknya sendiri
terlibat dalam peperangan tanpa memberitahukan kebenaran pasti dari
peperangan tersebut dan juga tidak menanyakan pendapat pribadi dari
anaknya serta tindakannya mengeksploitasi anak-anak dalam peperangan
adalah bisa dikatakan sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam. Selain
beberapa poin-poin alasan yang telah saya sebutkan di atas, satu poin
terakhir yang harus saya katakan adalah mengapa tindakan-tindakan Gendo
Ikari tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Karena di dalam sejarah
Islam kita tidak pernah menemukan yang namanya pelibatan anak-anak
dalam setiap peperangan yang pernah dilakukan oleh umat Islam.
Bahkan
di dalam beberapa hadist pun, banyak kisah yang menceritakan bahwa
Rasulullah SAW sangat melarang anak-anak untuk ikut dalam peperangan.
Bahkan di dalam salah satu peraturan berperang di dalam Islam pun di
katakan dengan tegas bahwa kita dilarang membunuh anak-anak,dan
perempuan kecuali mereka ikut memerangi kita dan semata-mata untuk
membela diri.
Karena itulah, jika kira merujuk pada hukum dan ajaran
Islam, apa yang dilakukan oleh Gendo Ikari menyeret dan memaksa Shinji
anaknya sendiri untuk menjadi pilot EVA guna memerangi para Angel yang
menyerang dunia manusia adalah termasuk perbuatan zalim dan durhaka
kepada anak dan dihukumi sebagai perbuatan dosa.

Oke, mungkin
sekian dulu pembahasan kita hari ini tentang anime Evangelion, khususnya
tentang karakter Gendo Ikari dan Shinji Ikari. Dan mungkin di
kesempatan selanjutnya kita masih akan membahas tentang anime Evangelion
ini. So, karena itu jangan lupa subscribe dan juga follow IG kami di
@egagology. Dan sampai jumpa di video selanjutnya


Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang topik yang berjudul Ajaran Islam Di Dalam Anime Spy X Family Yor Forger serta satu lagi topik yang berjudul Ajaran Islam Di Dalam Anime Spy X Family part 2. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang topik yang berjudul Belajar dari anime Attack On Titan tentang larangan melampaui batas. Oke tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita kupas artikelnya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabar kalian? semoga masih diberi kesehatan, kesempatan dan keceriaan, sehingga masih bisa menikmati suguhan video artikel-artikel berkualitas tentang anime Islam dari channel egagology.Dan jangan lupa juga untuk like, subscribe dan share video dari kami ke grup chatting komunitas kalian agar channel ini bisa menjadi wadah berkumpulnya para weeaboo-weeaboo barokah di seluruh dunia.
 

Sudah cukup lama sebenarnya saya ingin membahas satu judul anime satu ini. Namun apa daya, anime-anime baru yang sedang hype terus bermunculan di setiap season sehingga otomatis membuat pembahasan ini harus ditunda beberapa kali.
Yap, anime Evangelion Genesis memang adalah salah satu anime legend yang mau tidak mau harus kita akui cukup mengubah  tren cara penceritaan anime yang awalnya hanya ditujukan untuk tujuan menghibur dengan cerita-cerita yang cukup ringan dan sederhana, berubah menjadi sebuah fiksi gelap syarat akan berbagai macam filsafat berat di dalamnya.
Karena itulah, anime ini cukup layak untuk dibahas secara mendalam pada pembahasan kali ini.
Dan, seperti biasa hari ini kita masih akan membahas  pembahasan tentang anime menurut sudut pandang Islam.
Sedangkan review lengkap dari anime ini akan kita bahas di video terpisah. Dan untuk anime Evangelion ini, bisa dikatakan cukup banyak pesan dan amanat yang bisa kita petik untuk kehidupan kita sehari-hari.
Salah satunya adalah tentang masalah takdir yang beberapa kali di mention di dalam anime ini. Ya, mungkin bagi kalian yang telah menonton anime ini dari awal cukup familiar dengan istilah takdir, karena kata ini cukup sering disebutkan di dalam anime ini, terutama di bagian awal-awal anime.
Misalnya seperti adegan di mana ketika Shinji direkrut menjadi pilot dari Eva. Gendo Ikari sang ayah dari Shinji sekaligus juga pemimpin dari organisasi Nerv yang memilih Shinji menjadi pilot dari Evangelion Eva 001 beberapa kali menyebutkan bahwa Shinji ditakdirkan untuk menjadi pilot dari Eva tersebut. Walaupun Shinji masih bisa dikategorikan sebagai anak di bawah umur.

Ya, hingga saat ini saya sendiri belum mengetahui pasti kenapa sang karakter utama dari anime ini dan juga beberapa heroin seperti misalnya Rei Ayanami, Asuka dan lainnya harus menjalani takdir sebagai seorang pilot Eva dan menjalankan misi memerangi para Angle yang menyerang bumi. Selain itu saya juga belum tidak mengetahui kenapa para pilot-pilot EVA semuanya rata-rata masih berumur belasan tahun atau bisa dikatakan masih di bawah umur.
Mungkin bisa jadi hal ini berkaitan karena adanya jiwa yang ditanamkan di dalam tubuh para EVA sehingga memerlukan sinkronisasi antara jiwa tersebut dengan para pilot yang mengemudikannya.
Namun jika kita bisa menilai apa yang dilakukan oleh organisasi Nerv terhadap anak-anak pengemudi EVA tersebut jelas bisa dikatakan sebagai sebuah kebiadaban dan termasuk tindakan mengeksploitasi anak. Selain itu, memaksa anak-anak yang baru memasuki masa baligh untuk ikut dalam peperangan, sudah sangat jelas adalah sebuah kejahatan perang. Karena, anak-anak tidak seharusnya diberi beban dan melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh orang dewasa seperti halnya terlibat dalam peperangan.
Selain resiko adanya korban peperangan, melibatkan anak-anak dalam peperangan juga dapat mempengaruhi mental dan kebahagiaan anak yang seharusnya masih memasuki masa-masa bermain dan bersenang-senang.
Hal ini seperti yang terjadi pada diri Shinji di dalam anime Evangelion. Ia harus bolak balik masuk meja perawatan akibat perang, ia juga tidak terlalu memiliki banyak teman. Dan ia juga menjadi remaja yang rendah diri karena merasa dirinya gagal.
Dan bahkan di awal-awal dari anime ini sendiri kita bisa menyaksikan bagaimana keputus asaanya Shinji karena dipaksa oleh ayahnya sendiri agar mau menjadi pilot EVA 001. Ayahnya pun bahkan harus menekan mentalnya dengan memperlihatkan Ayanami Rei yang terluka parah di hadapan matanya. Lalu Ayanami Rei tersebut diperintahkan oleh ayahnya Shinji agar mau menaiki EVA 00. Dan setelah itu Ayanami Rei pun menuruti perintah tersebut. Karena menyaksikan hal tersebut lah membuat Shinji akhirnya mau menaiki EVA 001 karena ia malu melihat Ayanami Rei, yang meskipun terluka parah, namun ia tetap bersedia berperang melawan para Angel.
Ya, memang bisa dikatakan di dalam anime ini kita bisa merasakan bagaimana tanggung jawab yang harus diemban oleh para pilot-pilot EVA ini. Bukan hanya di paksa harus mengikuti peperangan, Shinji dan 3 anak lainnya pun dibebankan tanggung jawab menyelamatkan umat manusia di seluruh dunia dari serangan alien yang disebut Angel.

Kita juga seolah bisa merasakan bagaimana perasaan mereka, karena bukan hanya di paksa harus mengikuti peperangan, Shinji dan 3 anak lainnya yang merupakan para pilot-pilot Eva ini dibebankan tanggung jawab menyelamatkan umat manusia di seluruh dunia dari serangan alien yang disebut Angel.
Ya, jika kita merujuk pada ajaran Islam, pemaksaan kehendak terhadap anak dengan mengatakannya hal tersebut sebagai takdir demi tujuan pribadinya adalah sebuah kesalahan besar. Apalagi yang memaksa itu adalah orang tua mereka sendiri dan sang anak juga sudah memasuki masa remaja.
Sebagai orang tua yang telah memiliki anak yang telah berusia remaja, seharusnya ia juga perlu menanyakan pendapat dari sang anak atas suatu permasalahan yang menyangkut tentang diri si anak. Hal ini seperti apa yang dicontohkan di dalam sejarah Nabi Ibrahim AS kepada anaknya sendiri yaitu Nabi Ismail AS ketika ia mau menyembelih Nabi Ismail AS pada peristiwa sejarah Idul Adha. Dalam sejarah tersebut, Nabi Ibrahim terlebih dahulu bertanya kepada Nabi Ismail AS dengan sebuah kalimat sederhana yaitu "maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu." seperti yang tercatat juga di dalam salah satu ayat Al Qur'an.
Begitulah, cara Nabi Ibrahim mencontohkan kepada kita bagaimana seharusnya menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak yang memasuki usia remaja.

Selain memaksakan kehendak, apa yang dilakukan oleh Ikari Gendo kepada Shinji yaitu berbohong kepadanya juga sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Ya selayaknya sebagai orang tua harusnya mereka tidak berbohong kepada anak dan senantiasa jujur walaupun pahit, meskipun itu kepada anaknya sendiri. Karena, dari semua hal itu, anak bisa menilai bahwa orang tuanya adalah orang tua yang layak untuk dihormati dan dipatuhi karena kejujurannya.
Dan kembali lagi berbicara tentang takdir yang beberapa kali di mention di dalam anime ini. Di dalam Islam sendiri kita mengenal istilah yang namanya Qada dan Qadar. Qadha adalah ketetapan Allah yang tidak bisa diubah oleh tangan manusia seperti misalnya ketetapan tentang kematian, jodoh dan rezeki. Sedangkan Qadar bisa diubah dengan tangan manusia, misalnya seperti nasib menjadi miskin kaya, baik buruk dan lain sebagainya.
So, jika kita mengambil relevansinya antara kasus Shinji di dalam anime Evangelion ini dengan permasalahan tentang Qadha dan Qadar di dalam ajaran Islam. Apakah Shinji menjadi pilot EVA adalah sebuah takdir? Kalau takdir yang dimaksud adalah Qadar yang bisa diubah oleh tangan manusia, maka itu bisa dikatakan benar. Namun, jika takdir yang dimaksud adalah Qadha alias takdir yang tidak bisa diubah sama sekali oleh tangan manusia atau bahkan mungkin dikatakan bahwa tujuan Shinji hidup adalah menjadi pilot EVA. Maka, hal itu sangat jelas bisa dikatakan salah.  Shinji dipaksa menjadi pilot Eva adalah bukan karena takdir yang digariskan kepadanya, melainkan karena pilihannya sendiri menerima dengan sadar untuk menjadi pilot EVA.
Lalu, perbuatan ayahnya Shinji yaitu Gendo Ikari yang diceritakan memaksa Shinji untuk mau menjadi pilot EVA 001 juga adalah karena keinginannya sendiri, bukan karena takdir Qadha yang digariskan oleh Allah SWT.
Sehingga, bisa dikatakan apa yang diperbuat oleh Gendo Ikari sang ayah dari Shinji Ikari adalah sebuah kehendaknya sendiri dan menurut ajaran Islam, tindakannya memaksa anaknya sendiri terlibat dalam peperangan tanpa memberitahukan kebenaran pasti dari peperangan tersebut dan juga tidak menanyakan pendapat pribadi dari anaknya serta tindakannya mengeksploitasi anak-anak dalam peperangan adalah bisa dikatakan sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam. Selain beberapa poin-poin alasan yang telah saya sebutkan di atas, satu poin terakhir yang harus saya katakan adalah mengapa tindakan-tindakan Gendo Ikari tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Karena di dalam sejarah Islam kita tidak pernah menemukan yang namanya pelibatan anak-anak dalam setiap peperangan yang pernah dilakukan oleh umat Islam.
Bahkan di dalam beberapa hadist pun, banyak kisah yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW sangat melarang anak-anak untuk ikut dalam peperangan. Bahkan di dalam salah satu peraturan berperang di dalam Islam pun di katakan dengan tegas bahwa kita dilarang membunuh anak-anak,dan perempuan kecuali mereka ikut memerangi kita dan semata-mata untuk membela diri.
Karena itulah, jika kira merujuk pada hukum dan ajaran Islam, apa yang dilakukan oleh Gendo Ikari menyeret dan memaksa Shinji anaknya sendiri untuk menjadi pilot EVA guna memerangi para Angel yang menyerang dunia manusia adalah termasuk perbuatan zalim dan durhaka kepada anak dan dihukumi sebagai perbuatan dosa.

Oke, mungkin sekian dulu pembahasan kita hari ini tentang anime Evangelion, khususnya tentang karakter Gendo Ikari dan Shinji Ikari. Dan mungkin di kesempatan selanjutnya kita masih akan membahas tentang anime Evangelion ini. So, karena itu jangan lupa subscribe dan juga follow IG kami di @egagology. Dan sampai jumpa di video selanjutnya


Anime Evangelion Dari Sudut Pandang Menurut Islam




Tidak ada komentar